Kini serigala itu tidak boleh lagi memburu bersama harimau dan tinggal di dalam sebuah gua, jauh dari penempatan penduduk. Si harimau tahu membalas budi. Setiap kali selesai memburu, harimau akan membawa pulang sepotong daging untuk serigala.
Sebagai balasan, serigala menjaga keluarga harimau dari gangguan binatang lain. Laugan serigala mengerikan siapa pun yang mendengarnya. Rupanya, peristiwa itu telah sampai ke telinga seorang guru agama.
Tuan guru itu tergerak hatinya untuk datang bersama beberapa orang muridnya. Dia ingin memberikan pelajaran mengenai sifat pemurah dan persahabatan. Dia juga ingin menguji keberanian anak muridnya sebelum meluluskan pelajaran yang diajarkan olehnya. Pada awalnya banyak yang takut kepada harimau, namun setelah dibuat rapport yang berkesan, mereka semua mahu mengikutnya.
Setelah berjalan seharian, sampailah mereka di gua tempat harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, harimau baru saja pulang dari berburu dan sedang memberikan sepotong daging kepada serigala.
Melihat kejadian itu, tuan guru bertanya kepada murid-muridnya, “Pelajaran apa yang dapat kita lihat di sana?”.
Seorang murid berkata, “Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Allah. Allah pasti akan memenuhi keperluan setiap hambaNya. Karena itu lebih baik aku berdiam diri saja kerana Allah akan memberikan rezekiNya kepadaku melalui berbagai cara”.
Tuan guru tersenyum. Murid itu melanjutkan ucapannya, “Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia boleh hidup dan mendapat makanan”. Selepas berbicara, murid itu memandang gurunya. Dia menanti jawapan dari gurunya.
“Betul, kamu tidak salah. Kamu melihat tetapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu boleh melihat tetapi mata batinmu lemah".
"Berhentilah berharap menjadi serigala dan mulailah berlaku seperti harimau!”
* tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang di bawah. Carilah kecemerlangan diri dan bantulah yang memerlukan.
Sumber: Internet
No comments:
Post a Comment