Saturday, August 18, 2012

NLP: Lori Sampah

Suatu hari saya naik sebuah teksi untuk ke lapangan terbang. Ketika teksi bergerak dengan laju tiba-tiba sebuah kereta hitam keluar dari tempat letak kereta tepat di depan kami.

Pemandu teksi memijak pedal brek dengan cepat dan bersungguh-sungguh sehingga tayar kereta berbunyi dan teksi berhenti hanya beberapa cm dari kereta tersebut.


Pemandu kereta itu mengeluarkan kepalanya dan mulai memaki-hamun ke arah kami walaupun dia yang berbuat salah.


Pemandu teksi hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada pemandu kereta itu. Saya benar-benar hairan dengan sikapnya seolah-olah bersahabat.


Lalu saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merosakkan teksi anda dan boleh menyebabkan kemalangan!".


Pemandu teksi hanya ketawa sambil berkata: “Buat apa bising-bising, bersabar lebih baik kerana kita sudah mengurangi musuh. Saya kan harus memberi keutamaan kepada encik yang akan ke lapangan terbang”.


Saat itulah saya belajar mengenai apa yang saya kemudian panggil "Hukum Lori Sampah".


Banyak orang yang ibaratnya seperti lori sampah. Mereka berjalan ke sana-sini membawa sampah seperti kemarahan, kekecewaan maupun kegagalan dan seringkali mereka membuangnya kepada kita.


Jangan ambil hati, lebih baik senyum sahaja, lambaikan tangan, fokuslah pada prioriti dalam hidup kita, maafkan dan berkati mereka, lalu lanjutkan hidup kita.


Jangan kita ambil “sampah” mereka untuk kita buangkannya kepada orang lain pula yang kita temui di tempat kerja, rumah atau dalam perjalanan.


Sumber: Internet

No comments:

Post a Comment